Keberhasilan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjuarai Yonex All England 2020 tak hanya memberikan kebahagiaan kepada badminton lovers saja, tetapi juga para staf dan pelatih. Perjalanan Ucok dan Meli pada turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut patutlah diacungi jempol. Pelatih ganda campuran Nova Widianto menceritakan kepada Badmintalk mengenai evaluasi penampilan mereka dan rencana ke depannya baik bagi Praveen/Melati maupun pasangan ganda campuran lainnya.
Selamat atas gelarnya. Mungkin boleh diceritakan coach mengenai kesannya dan evaluasi keseluruhan?
"Di awal persiapan lumayan panjang. Kita juga evaluasi performa mereka. Mereka (lawan) juga hampir tidak terlihat kelemahannya. Dari babak pertama, Praveen bisa fokus. Meli juga dari pertahanan juga terlihat tidak mudah mati. Cuma satu yang saya lihat itu dari pola main, walaupun mereka (lawan) di awal bagus, tapi di 3 pertemuan terakhir kan kalah terus. Jadi kita tidak khawatir dengan pola permainan mereka. Yang saya khawatirkan hanya mentalnya saja, faktor psikologis. Meli sering tegang kalau main di partai final, apalagi ini kan di All England. Tapi ternyata di luar dugaan, Meli yang luar biasa dari kemarin hingga hari ini. Depannya menguasai, hanya di game kedua saja ada kendala sedikit. Karena servis beberapa kali difault jadi agak goyah dan kehilangan fokus sebentar, namun di game ketiga bisa bangkit lagi."
Praveen/Melati sempat beberapa kali menjadi Runner-up kemudian 3 kali berturut-turut juara di final, apa yang membedakan dari mental mereka?
"Mungkin karena sebelum All England mereka sudah pernah juara, di Denmark dan Prancis. Karena walaupun sudah hampir juara 5 kali pun tetap beda (rasanya). Mungkin kembali lagi, pasangan Thailand ini juga di Kejuaraan Dunia ke final tapi gagal. Di sini faktor Ucok menentukan, jadi dia pernah juara dan dia punya pengalaman tersebut. Hari ini pun saya rasa Thailand mainnya tegang. Tertekan, karena mereka juga ingin juara. Kalau dari segi persiapan, kita tidak kaget dengan hasil ini karena kami mempersiapkan dengan benar."
Apakah dengan cara-cara khusus mempersiapkannya, seperti mempelajari melalui video?
"Kalau video tidak terlalu. Kalau kita persiapan untuk atlet kitanya saja terlebih dahulu, menutupi kelemahannya mereka terlebih dahulu."
Ketika game kedua bisa tertinggal dan kalah, pesan apa yang diberikan ke Meli dan Ucok?
"Mereka mengubah strategi. Praveen agak ragu-ragu. Kita ingatkan sejak kemarin tetap sama, kalian dari segi permainan masih unggul, kalian tidak usah panik, kalau kalian tidak panik, set ketiga juga tidak ada masalah. Ini start juga di menang angin, jadi memang agak berpengaruh juga. Jadi pas game pertama dan game ketiga awal lebih enak. Jadi awal di game ketiga kita di tempat enak, jadi kepercayaan diri mereka juga. Langsung unggul jauh. Jadi dari segi mental mereka tidak terlalu tegang, tidak panik. Memang set kedua lapangannya tidak terlalu enak. Karena kalah angin tapi tidak bisa out. Jadi agak ngangkat."
Dampak bagi Meli dan Ucok setelah juara di turnamen bergengsi seperti All England ini apa?
"Harusnya lebih confident. Tapi saya juga berpesan, habis juara jangan lengah. Mereka punya kualitas, tidak perlu diragukan lagi. Tapi kadang Praveen kelemahannya itu, suka lupa diri. Dulu sempat juara All England dan sempat menghilang setahun tidak juara apa-apa. Tapi kalau pola pikir dia bisa seperti ini terus, saya tidak bicara soal juara tapi yakin hasilnya akan bagus. Juara kadang kan ada luck nya juga."
Seberapa penting maknanya gelar ini bagi Coach Nova?
"Sama saja, dulu saya waktu jadi pemain tidak pernah juara, di final kalau tidak salah 2 kali. Hampir juara juga gagal, setelah pernah sudah unggul 11-6 (vs Zhang Nan/Zhao Yunlei, 2010 Final), merasa sudah jauh, sudah menang, tapi ternyata kalah. Tadi juga kita ingatkan terus, tetap fokus. (Permainan) ganda campuran saya rasa paling cepat perubahannya. Kita lengah sedikit, 11-5 bisa disamakan dengan cepat. Contohnya waktu kemarin (melawan Wang/Huang) 18-10 lalu kemudian (mereka) bisa menang. Paling penting (adalah) fokus. Mereka harus sadar kalau fokus komunikasinya jadi bagus, jadi pasti berpengaruh di permainan. Satu yang penting adalah persiapan kita memang bagus. Kita tidak kaget dengan hasilnya. Awalnya saya lihat Meli terlihat tegang, tapi ternyata malah luar biasa."
Meli di All England ini terlihat luar biasa, refleksnya oke. Apa yang dilakukan dalam persiapan dan apa yang dilakukan agar Meli bisa tetap seperti itu?
Kalau depannya, Meli dari dulu sudah bagus. Saya pernah bilang, pertahanannya yang lemah. Tapi kali ini saya lihat pertahanannya cukup oke. Bola tidak mudah mati. Memang kita sudah siapkan itu. Kelemahan Meli di pertahanan dan Ucok di fokusnya. Selama ini kita berjalan baik. Cukup senang dengan hasil ini.
Apa ada latihan khususnya?
"Defensenya ada kombinasi dari 1 lawan 4, 2 lawan 4, dengan drilling. Itu sudah setiap hari. Kita juga terima kasih (kepada yang membantu) setiap hari tembakin Meli, jadi hasilnya terasa. Tapi satu (hal penting), jangan tegang. Kalau tegang, semuanya bisa hilang."
Ada 1 bulan suspension turnamen BWF, bagaimana tim ganda campuran menjaga momentum mereka?
"Pulang dari sini mereka juga karantina terlebih dahulu 2 minggu. Pasti latihannya tidak maksimal. Setelah itu, kita jangan langsung turun (intensitas latihan) dulu. Kita juga belum tahu kapan benar-benar mulainya pertandingan lagi. Situasi di dunia masih belum bisa ditebak. Tetap jaga kondisi, latihan tetap jaga terus."
(GS/BT)